Pembeli Getah Gaharu Sulingan Merauke di Surabaya dan Jakarta Kepada Rekan-rekan Penyuling Getah atau resin Khususnya dari Kayu merauke Papua baik dari kayu TGA maupun TGC ( khusus di probolinggo atau daerah lainnya) . Kami siap menampung getah yang anda suling dengan sistem kontrak. Adapun Syarat kerjasama Pembelian dengan kami adalah sebagai berikut:
Getah / Resin Hasil Sulingan HARUS MURNI ( tidak Memakai Pemberat)
Jika setelah DI TEST, getah hasil sulingan ada Pemberat atau tidak Murni SUDAH PASTI DI BLAKLIS SELAMANYA - diinfokan ke semua jaringan bisnis kami
Kontrak Minimum 50 kg per bulan
Jika anda sanggup menyediakan getah gaharu merauke yang murni atau resin gaharu merauke murni minimum 50 kg/ bulan, silahkan kontak kami untuk konfirmasi di 0812 2008 2050.
Lakukan Bisnis dengan Jujur dan Niat Baik Untuk Maju, Walau pun Kecil Insya Allah nanti akan menjadi besar. Jangan pernah sekalipun ada niat untuk menipu orang lain karena itu akan kembali kepada diri anda sendiri.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Getah / Resin Hasil Sulingan HARUS MURNI ( tidak Memakai Pemberat)
Jika setelah DI TEST, getah hasil sulingan ada Pemberat atau tidak Murni SUDAH PASTI DI BLAKLIS SELAMANYA - diinfokan ke semua jaringan bisnis kami
Kontrak Minimum 50 kg per bulan
Jika anda sanggup menyediakan getah gaharu merauke yang murni atau resin gaharu merauke murni minimum 50 kg/ bulan, silahkan kontak kami untuk konfirmasi di 0812 2008 2050.
Lakukan Bisnis dengan Jujur dan Niat Baik Untuk Maju, Walau pun Kecil Insya Allah nanti akan menjadi besar. Jangan pernah sekalipun ada niat untuk menipu orang lain karena itu akan kembali kepada diri anda sendiri.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------
Pembeli Getah Gaharu Sulingan Merauke di Surabaya dan Jakarta Dengan semakin banyaknya jumlah pesaing di pasar, meningkat pula ketajaman persaingan di antara merek-merek yang beroperasi di pasar dan hanya merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang akan tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Semakin kuatnya ekuitas merek suatu produk, semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut yang selanjutnya dapat menggiring konsumen untuk melakukan pembelian serta mengantarkan perusahaan untuk meraup keuntungan dari waktu ke waktu (Durianto dkk, 2001:3). Karena itu, pengetahuan tentang elemen-elemen ekuitas merek dan pengukurannya sangat diperlukan untuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi merek yang akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Pembeli Getah Gaharu Sulingan Merauke di Surabaya dan Jakarta Persaingan yang ketat tampak pada pasar produk minyak pelumas yang akrab disebut oli, terutama segmen pelumas sepeda motor. Persaingan bisnis pelumas ini juga ditandai banyaknya produsen pelumas diantaranya seperti PT Pertamina (persero), PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI), PT Castrol Indonesia, PT Nusaraya Putramandiri, PT Agip Lubrindo Pratama, dan PT Dirga Buana Nusantara. Data menyebutkan, pada tahun 2004 lalu, ada 198 produsen pelumas lokal dan impor yang menjajakan sekitar 250 merek. Tetapi dari ratusan merek itu yang terdistribusi secara nasional dan memiliki volume penjualan cukup besar, yakni Mesran, Prima XP, Fastron, Enduro 4T, Evalube, Top-1, Indomobil Oil, Federal, Pennzoil, Agip, BP, Castrol, Mobil-1, Shell Helix, Fuchs Oli, Total, dan Motul. Pertamina sebagai produsen pelumas lokal, telah memproduksi 25 merek utama, seperti Mesran, Prima XP, Fastron, Meditran, Rored dan Enduro 4T (www.suaramerdeka.com). Menurut data Asosiasi Produsen Pelumas di Indonesia (Aspelindo), Pertamina yang meluncurkan berbagai macam produk pelumas, menguasai pangsa pasar pelumas Indonesia sekitar 54 persen. Kemudian disusul pelumas merek Pennzoil dan Evalube dari PT WGI sebesar12 persen, Top 1 (11 persen), Castrol (5 persen), Shell dan Agip (3 persen), dan Motul (1 persen). Sisanya diperebutkan berbagai merek pelumas lainnya. Walaupun hingga kini Pertamina masih menjadi market leader. Namun, pangsa pasar Pertamina terus menurun (www.suaramerdeka.com).
Pembeli Getah Gaharu Sulingan Merauke di Surabaya dan Jakarta Bila dicermati, persaingan yang kian marak akhir-akhir ini, tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Keppres Nomor 21 Tahun 2001 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas. Dengan adanya Keppres itu, perdagangan pelumas tidak lagi menjadi monopoli Pertamina (www.suaramerdeka.com). Kerasnya persaingan memperebutkan pasar pelumas ini, juga dipengaruhi oleh pertumbuhan pasar sepeda motor dan peningkatan produksi sepeda motor. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), tahun 2004 lalu produksi sepeda motor naik 38 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari 2,8 juta unit tahun 2003, naik menjadi 3,9 juta unit tahun 2004. Pada tahun 2004 sekitar 15 juta unit sepeda motor berseliweran di Indonesia, sekitar 70 persen bermesin 4 tak (www.suaramerdeka.com). Lihat juga di pusat gaharu indonesia disini Salah satu pelumas untuk segmen sepeda motor 4 tak adalah Enduro 4T. Pelumas Enduro 4T diluncurkan pada tahun 2003 oleh Pertamina, sehingga termasuk produk pelumas yang masih baru. Menurut Pertamina pelumas Enduro 4T mampu memberi perlindungan optimal mesin motor dalam segala kondisi cuaca, mampu menjaga kebersihan mesin, mencegah deposit pada piston dan digunakannya aditif untuk menghindari slip pada kopling. Pertamina sebagai produsen pelumas yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dan memiliki ekuitas merek yang kuat untuk produk-produk pelumasnya mencoba mempertaruhkan nama baiknya dengan meluncurkan pelumas Enduro 4T sebagai varian baru.
Pembeli Getah Gaharu Sulingan Merauke di Surabaya dan Jakarta Persaingan yang ketat tampak pada pasar produk minyak pelumas yang akrab disebut oli, terutama segmen pelumas sepeda motor. Persaingan bisnis pelumas ini juga ditandai banyaknya produsen pelumas diantaranya seperti PT Pertamina (persero), PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI), PT Castrol Indonesia, PT Nusaraya Putramandiri, PT Agip Lubrindo Pratama, dan PT Dirga Buana Nusantara. Data menyebutkan, pada tahun 2004 lalu, ada 198 produsen pelumas lokal dan impor yang menjajakan sekitar 250 merek. Tetapi dari ratusan merek itu yang terdistribusi secara nasional dan memiliki volume penjualan cukup besar, yakni Mesran, Prima XP, Fastron, Enduro 4T, Evalube, Top-1, Indomobil Oil, Federal, Pennzoil, Agip, BP, Castrol, Mobil-1, Shell Helix, Fuchs Oli, Total, dan Motul. Pertamina sebagai produsen pelumas lokal, telah memproduksi 25 merek utama, seperti Mesran, Prima XP, Fastron, Meditran, Rored dan Enduro 4T (www.suaramerdeka.com). Menurut data Asosiasi Produsen Pelumas di Indonesia (Aspelindo), Pertamina yang meluncurkan berbagai macam produk pelumas, menguasai pangsa pasar pelumas Indonesia sekitar 54 persen. Kemudian disusul pelumas merek Pennzoil dan Evalube dari PT WGI sebesar12 persen, Top 1 (11 persen), Castrol (5 persen), Shell dan Agip (3 persen), dan Motul (1 persen). Sisanya diperebutkan berbagai merek pelumas lainnya. Walaupun hingga kini Pertamina masih menjadi market leader. Namun, pangsa pasar Pertamina terus menurun (www.suaramerdeka.com).
Pembeli Getah Gaharu Sulingan Merauke di Surabaya dan Jakarta Bila dicermati, persaingan yang kian marak akhir-akhir ini, tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Keppres Nomor 21 Tahun 2001 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas. Dengan adanya Keppres itu, perdagangan pelumas tidak lagi menjadi monopoli Pertamina (www.suaramerdeka.com). Kerasnya persaingan memperebutkan pasar pelumas ini, juga dipengaruhi oleh pertumbuhan pasar sepeda motor dan peningkatan produksi sepeda motor. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), tahun 2004 lalu produksi sepeda motor naik 38 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari 2,8 juta unit tahun 2003, naik menjadi 3,9 juta unit tahun 2004. Pada tahun 2004 sekitar 15 juta unit sepeda motor berseliweran di Indonesia, sekitar 70 persen bermesin 4 tak (www.suaramerdeka.com). Lihat juga di pusat gaharu indonesia disini Salah satu pelumas untuk segmen sepeda motor 4 tak adalah Enduro 4T. Pelumas Enduro 4T diluncurkan pada tahun 2003 oleh Pertamina, sehingga termasuk produk pelumas yang masih baru. Menurut Pertamina pelumas Enduro 4T mampu memberi perlindungan optimal mesin motor dalam segala kondisi cuaca, mampu menjaga kebersihan mesin, mencegah deposit pada piston dan digunakannya aditif untuk menghindari slip pada kopling. Pertamina sebagai produsen pelumas yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dan memiliki ekuitas merek yang kuat untuk produk-produk pelumasnya mencoba mempertaruhkan nama baiknya dengan meluncurkan pelumas Enduro 4T sebagai varian baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar